Hidup adalah Perjuangan. Berjuanglah sesuai dengan kamampuan yang Tuhan berikan kepada Kita
yu

12.14.2008

PAPUA MEMBUTUHKAN SDM YANG HANDAL

Oleh : Madai

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam era globalisasi mempunyai dampak yang sangat kuat terhadap manajemen sumber daya manusia dan skillnya. Fenomena social masa kini dan masa depan dalam era ini, yang sangat menentukan adalah sumber daya manusia dan skill. Sumber daya manusia dan skill merupakan modal dan kekayaan terpenting dari kegiatan manusia. Manusia sebagai unsur terpenting, mutlak, dianalisis dan di kembangkan dengan cara tersebut, waktu, tenaga, dan kemampuannya, benar – benar dapat di manfaatkan secara optimal bagi kepentingan umum maupun kepentingan individu.

Bangsa melanesia merupakan salah satu propinsi yang terletak di ufuk timur indonesia dengan sumber daya manusia dan skill yang relatif rendah di bahwa standar ketuntasan. namun, sumber daya alam ( SDA ) yang berada dalam perut bumi cenderawasih sangat bervariasi dan beraneka ragam seperti emas, tembaga, perak dll, dan sering di juluki juga sebagai pulau yang terkaya dengan kata lain, dapur Indonesia secara khusus dan dapur Dunia secara umum

Untuk mengolah dapur dunia tersebut bangsa melanesia harus benar – benar mempersiapkan sumber daya manusia ( SDM ) yang mapan dan keterampilan ( SKILL) yang sangat harus berkompoten di dalam bidang yang di tekuni sehingga solusi untuk orang melanesia akan terwujud dan tercapai sesuai keinginan dan kemauan bangsa Melanesia itu sendiri. Namun untuk mewujudkan impian tersebut bangsa melanesia benar – benar punya semangat, motivasi, dan keinginan yang tinggi terhadap perkembangan yang sementara merajalelah di muka bumi baik dalam bidang yang tekuni maupun yang bukan merupakan bidangnya.

Dalam era global ini orang melanesia harus pintar – pintar mencari solusi untuk mempersiapkan sumber daya manusia ( SDM ) dan keterampilan ( SKILL) yang berorientasi ke masa yang akan datang supaya kedepannya agar orang melanesia sendiri yang intervensi di alam cenderawasih.
Untuk mengolah sumber daya alam ( SDA ) tersebut dalam lingkungan hidup orang melanesia harus menciptakan interaksi yang baik dan berkesenambungan sehingga di antara kita sendiri ( orang papua ) akan selalu keseimbangan. Keseimbangan demikian boleh akan tergantung pada kerja sama dari semua lapisan bangsa melenesia baik itu lembaga pemerintahan, swasta, maupun lembaga dari kemasyarakatan artinya jika ada intervensi dari pihak – pihak yang berwewenang maka sumber daya alam akan di olah secara benar sehingga hasilnya akan merata sampai ke kalangan masyarakat yang jelata dan tertindas.

Menurut kepahaman orang non – papua, negeri melanesia adalah negeri yang kaya dan beraneka ragam sumber daya alam ( SDA ) yang di miliki oleh orang melanesia, namun hal tentang Negeri yang kaya yang di ungkapkan oleh non - Papua tersebut, untuk kepribadian manusia papua sebagai anak kaum kulit hitam dan rambut keriting dari bangsa melanesia, tidak ditanggapi dengan serius, karena sumber daya alam yang di nikmati adalah orang – orang non – Papua dan orang – orang melanesia yang bersifat elit politik sehingga adanya sumber daya alam di papua tidak dirasakan oleh masyarakat yang berdomisili di dusun – dusun dan kampung – kampung.

Peran Kaum Intelek Dalam Perkembangan Bangsa Melanesia

Dengan berkembangnya zaman – zaman yang modern, maka di tinjau belahan dunia yang berkembang saat ini, baik itu negara maju maupun negara berkembang pada prinsipnya mereka persiapkan sumber daya manusia dan ketrampilan yang mapan sehingga untuk pengelolahan tidak di libatkan orang – orang dari negara lain.

Untuk membangun negeri melanesia, kaum intelek yang merasa terpanggil benar – benar harus mempersiapkan sumber daya manusia dan skillnya dalam bidang yang di miliki dan di tekuni saat perkuliahan atau kursus, sehingga ketika anda ( kaum Intelek ) turun lapangan ( TURLAP) menjadi orang yang berkompoten dan bisa mengaplikasikan di kalangan masyarakat melanesia.
Akhirnya sebagai kaum intelektual, marilah kita tekuni prospek belajar kita semoga apa yang kita tekuni menjadi dasar ilmu bagi kita secara khusus, dan dasar ilmu bagi bangsa melanesia secara umum, sehingga anda ( kaum intelek) yang mengubah dan mengolah bumi cenderawasih untuk generasi yang mendatang.




11.04.2008

EKOLOGI PAPUA

Oleh Madai*


Hallo......!!!! teman – teman...........seperjuangan...... kamu tauh nggak sementara yang menjadi isu terbesar di dunia dan secara khusus Di indonesia lebih spesifik lagi di papua.......masalah yang sangat serius di hadapi di belahan dunia kadang kala kita anggap sebuah fenomena yang begitu saja lewat di hadapan mata manusia namun jangan terlalu repot – repot untuk membacanya, karena apa....???? ada dehh.......ini jurusanku.....yang saya mencoba untuk menuangkannya, tapi ingat eh.....jika ada yang kurang beres tolong yaa, komentar saya......makasi atas komenmu...... aku tunggu yaaa......!!!

Dalam perkembangan era – globalisasi, salah satu isu global yang sangat penting dan mendapat perhatian serius adalah masalah lingkungan ( environmental problems). Masyarakat, lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan pemerintah baik daerah yang maju maupun yang sedang berkembang telah dan terus memberikan perhatian terhadap masalah lingkunganan bahkan dunia atau negara –negara yang sedang berkembang pun memberikan perhatian yang serius terhadap masalah ekosistem . Disadari bahwa pengelolaan sumber daya alam ( natural resources ) yang berorientasi pada ekonomi tidak saja membawa efek positif, tetapi juga dampak negatif bagi umat manusia.

Bolongnya lapisan ozon dan peningkatan panas global,( global warming ) menyebabkan perubahan iklim ( climate change ) merupakan contoh nyata dampak pengelolaan lingkungan yang ekploratif untuk mencapai pertumbuhan ekonomi,( economic growth ) yang setingginya. Belajar dari pengalaman masa lalu dan fakta yang ada saat ini, maka baik negara maju maupun negara berkembang pada tahun 1987 melalui world commission on environment and development (brundtland commission) dalam bukunya Our Common Future mencoba memperkenalkan konsep pembangunan yang disebutnya pembangunan berkelanjutan (sustainable development ) yaitu suatu pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk mencukupi kebutuhan mereka (Mitchell, Setiawan & Hadi., 2000).

Konsep ini mengamanatkan agar dalam pelaksanaan pembangunan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat di negara masing-masing tidak hanya mengejar pertumbuhan ekonomi semata tapi juga secara sadar dan rasional benar-benar memperhatikan kelestarian lingkungan ekosistem serta tetap memperhatikan kebutuhan sekarang dan generasi yang akan datang.

Kondisi pembangunan kota yang sangat cepat proses perkembangannya, sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan populasi (manusia) akibat urbanisasi, terutama pada kawasan Indonesia pada umumnya dan Propinsi Papua pada khususnya yang di pacu oleh pembangunan fisik sarana dan prasarana kota yang merupakan daya tarik sekaligus daya dorong bagi para warga yang ingin memperoleh peluang kehidupan lebih baik. Peningkatan jumlah penduduk yang tinggal di perkotaan membawa implikasi yang sangat besar bagi perkembangan dan penataan kota sehingga para perencana konsisten untuk mengelolah dan mengembangkan ekosistem dalam penataan ruang perkotaan tanpa merusak tumbuhan di sekitar kita dalam arti melindungi dan menjaga biotic maupun abiotik .

Pelestarian dan pegembangan ekosistem dalam penataan ruang perkotaan secara sinergi dari berbagai pihak baik itu dari pihak negeri, swasta, maupun masyarakat, sehingga menimbulkan suatu satu - kesatuan yang bisa meningkatkan kerja sama yang baik antara pihak – pihak tersebut sehingga lingkungan sekitar kita akan terwujud kota yang berwawasan lingkungan hidup. berbagai fasilitas dan ruang terbuka untuk kawasan di perkotaan sangatlah mutlak. Karena semakin banyaknya fasilitas yang disediakan oleh kota akan mempengaruhi banyaknya orang tertarik pada kota tersebut. Pembangunan yang sangat cepat terkadang tidak diimbangi dengan pelestarian dan pengelolahan ekosistem sarana penunjang fasilitas fisik kota. Pengelolahan dan pengembangan ekosistem dalam penataan ruang perkotaan Papua adalah sebuah bentuk kewajiban dari pemerintah daerah untuk masyarakat setempat. Semakin tingginya pertumbuhan penduduk dan aktivitas kota yang semakin banyak dan beragam mengakibatkan permintaan kebutuhan lahan semakin meningkat, sementara itu luasan lahan kota yang tersedia cukup terbatas.

Dengan fakta yang terjadi seperti itu menimbulkan ketidak seimbangan antara ekologi dan degradasi lingkungan kota jika pengelolaan ekosistem tidak mendapat perhatian yang serius. Penyediaan ruang terbuka hijau di Propinsi Papua yang sepadan dengan pertumbuhan penduduk dan aktivitas kota sangatlah penting. Karena akan membentuk lingkungan kota yang sehat, nyaman dan produktif , hal ini akan memberikan rasa nyaman bagi penduduk yang berdomisili di Propinsi Papua untuk masa sekarang dan masa yang akan datang.

10.31.2008

ALAMKU PAPUA

Oleh Madai*



“Ketika Hutanku yang terakhir di tebang habis.......!!!”
“Ketika tanahku yang terakhir di jual habis.........!!!”
“Ketika sungai & danauku yang terakhir tercemar........!!!”
“Ketika Alamku yang terakhir rusak........!!!”
“Ketika mata airku yang terakhir kering… Kini………!!!! “
tinggallah air mata yang bercucuran di pipi………………!!!! dan generasi yang akan datang akan kemana……..????



Sumber Anonim_madai, oleh pekei titus


Coba kita kajikan, renungkan dan simak secara mendetail hal kecil atau beberapa tulisan kalimat pendek yang terlampir di atas ini, kita sebagai kaum kulit hitam dari ufuk timur Indonesia apa yang kalian rasakan dalam benah anda,??? Secara khusus untuk pribadiku, saya merasa sangat terpukul hati, dan memikul beban yang berat ( jangan kirain klu saya memikul batu gitu loh…), karena dari kalimat ke kalimat mengandung arti yang multidimensi mulai dari perkembangan orang papua yang selalu di bodohi dan tertindas sampai pada environmental problem’s yang mana seenaknya mengambil barang milik orang lain tanpa di ketahui masyarakat local atau masyarakat setempat yang sinergi dengan kaum kapitalis local ( putra daerah papua yang kaki tangannya kaum kulit putih hanya mencari kertas yang lambangnya RUPIAH ).


Secara orisinal papua sementara ( bukan lagi sementara tapi selamanya jika kaum intelek dari papua tidak mengintropeksi diri terhadap alamnya ) yang menjadi ibu dapur beberapa belahan Negara di dunia lagi pula Papualah yang menjamin ekonomi secara makro di wilayah Indonesia. Jika di kajikan berapa besar persent hasil bumi ( sumber daya alam) di jual ke luar negeri dan itupun hanya melengkapi pengaturan ekonomi dalam rumah tangga Indonesia, sehingga masyarakat yang punya hasil di transisikan seakan – akan hasil daerah di jadikan milik umum, boleh – boleh saja di katakan milik umum karena dalam system pemerintahan Indonesia selalu mengikat dengan berbagai macam Undang – Undang yang tiap tahun selalu di revisi.


Untuk melawan arus yang melanda secara global ini papua pada umumnya, dan pada khususnya generasi muda papua harus punya komitmen untuk mencapai solusinya, namun dalam menempuh jalan keluar isu tersebut kita harus persiapkan etika dan moralnya walaupun generasi muda papua punya solusi namun tidak di sertai dengan etika dan moral akan hasil akhirnya mengalir le aliran global yang menyesatkan.


Tiap malam selalu saja ku termenung dalam fikiran. Untuk memikirkan apa yang terjadi pada dua puluh tahun mendatang, apakah ekositem papua akan stabil seperti sekarang waulaupun di ambil oleh orang lain ??? apakah generasi yang akan datang menikmati adanya air, lingkungan yang sehat, udara yang segar dan ekosistem yang beraneka ragam ??? untuk memecahkan hal – hal tersebut kaum mudah harus punya komitmen untuk keluar dari segala penindasan. SALAM KOMPAK


10.24.2008

KEMAJUAN INFRASTRUKTUR DI PAPUA ADAKAH KETERLIBATAN MASYARAKAT…???

Oleh Madai

Otonomi khusus telah hadir dikalangan masyarakat Papua tujuh tahun yang silam, di samping itu melalui arus tersebut telah membawa efek – efek baik dan buruk yang bisa mengakibatkan dampak yang sangat serius dalam kemajuan pengembangan dan pembangunan di lingkungan setempat sehingga arus tersebut mengalir dengan drastis di kalangan masyarakat, Otonomi Khusus bagi Papua harus diartikan secara benar, jelas, dan tegas sejak awal karena telah terbentuk berbagai pemahaman /persepsi yang berbeda-beda bahkan negatif mengenai Otonomi Khusus di kalangan rakyat PapuaPengalaman pahit yang dialami oleh rakyat Papua dalam masa pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru, yang juga memperlakukan daerah Papua sebagai suatu daerah otonomi, telah membuat rakyat Papua sudah tidak percaya lagi terhadap Otonomi Khusus yang ditawarkan oleh Pemerintah RI..

Untuk menjawab pertanyaan yang terterah pada topik di atas kita butuh kajian yang sangat serius, lagi pula perlu melibatkan berbagai bentuk komponen atau melibatkan orang yang berkompoten dalam ilmu yang dia tekuni karena perpekstif ilmu pengetahuan individu sangat berbeda tanggapan dan pemahamannya, mengapa saya tulis melibat dari berbagai elemen, karena dalam ilmu yang saya tekuni ( Planologi ), disana ia membahas berbagai macam bentuk tipologi masyarakat, baik itu dari masyarakat desa swakarya, swadaya, swasembada sampai pada masyarakat perkotaan dan hingga fenomena kehidupan masyarakat di lingkungan perkotaan maupun perdesaan yang mempunyai ciri khas dan karakteristik yang berbeda.

Analisis melalui ilmu yang saya tekuni yaitu planologi ( jangan fikir kalau saya ahli planner gitu loh...) keterlibatan masyarakat dalam perencanaan pembangunan dalam suatu daerah itu sangat di harapkan tapi realitas kondisi di lapangan, masyarakat di jadikan suatu objek padahal, jika kita analisa keadaan suatu daerah baik topografi, demografi, bahkan daerah erosi yang lebih mengenal adalah masyarakat setempat, lagi pula hal untuk melibatkan masyarakat setempat itu juga telah di atur dalam beberapa buku yang terbitan – terbitan baru salah satu contoh buku adalah Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional ( SPPN ).

Dalam buku SPPN ini telah mengklasifikasikan berdasarkan keterlibatan di suatu bidang dalam penyusunan program kerja. Program kerja yang sering di gunakan dalam menyusun master plan adalah di antaranya pendekatan politik, teknokratik, partisipatif, top - dow dan buttom – up. Dengan memperhatikan pendekatan – pendekatan tersebut maka penulis lebih menguraikan pendekatan partisipatif karena dalam proses ini akan melibatkan komponen – komponen yang berdomisili di kalangan lingkungan setempat. Komponen – komponen yang saya maksud adalah masyarakat yang berdomisili di kawasan tertentu dan melakukan aktivitas sesuai dengan kemauan / kemampuan mereka.

Pendekatan partisipatif adalah di mana dalam penyusunan program kerja ada keterlibatan dari berbagai elemen / komponen, baik itu elemen LSM, masyarakat, dan pemerintah setempat ( baca SPPN ). Nah...dari uraian ini untuk menciptakan suatu daerah yang nyaman, aman, damai dan produktif hingga jadikan daerah yang berkelanjutan butuh intervensi dari elemen - elemen tersebut, namun pantauan saya dalam era – perkembangan ini pemerintah daerah lebih tendensi mengambil keputusan sendiri. Untuk mengambil kesimpulan ini boleh – boleh saja pemerintah daerah melakukan hal - hal seperti itu karena di daerah PEMDA sebagai stakeholders, tapi untuk keterlibatan masyarakat dalam menyusun program kerja merupakan salah satu kerja yang sangat efektif dalam menyukseskan pembangunan yang berkelanjutan menuju kota idaman.

10.22.2008

LAYAK KA.....!!! KABUPATEN DEIYAI DI MEKARKAN

Bingkiskan untuk Pro dan Kontra Pemekaran Kabupaten Deiyai

Oleh Madai*

Hidupku ini selalu saja berada dalam berbagai macam masalah, baik itu masalah social, politik, budaya dan masalah ekonomi. Saya sangat terima dengan lapandada jika masalah tersebut yang di rasakan adalah diriku saja namun yang di rasakan adalah kalayak banyak masyarakat yang tidak tauh berbuat apa - apa, di daerah papua pada umumnya dan kabupaten deiyai pada khususnya yang sementara lagi ancang – ancang untuk menunggu surat keputusan menteri dalam negeri ( MENDAGRI ) untuk di mekarkan tapi layak ka kabupaten deiyai di mekarkan....???.

Pemekaran daerah telah terjadi di tanah papua dengan jumlah yang sangat dasyat dan sangat besar, di samping itu dalam pemekaran tersebut telah terjadi kesenjangan antara pro dan kontra baik itu elemen masyarakat, mahasiswa, LSM dan para birokrat yang mengejar jabatan kursi pemerintahan di suatu daerah yang di mekarkan, namun perpekstif maupun tanggapan dari berbagai elemen tersebut sangat berbeda jauh, lagi pula persaingan antara ilmu – ilmu yang mereka tekuni maupun ilmu yang di terima dalam perkuliahan, diskusi, seminar, maupun sosialisasi antara perorangan.tidak selalu seimbangan.

Distrik Tigi yang terletak di kota tua masa belanda pinggiran danua tigi Kabupaten Paniai adalah wilayah yang sangat strategis untuk di mekarkan di lihat dari kondisi geografis daerah setempat namun yang perlu kita ketahui dan kita kajikan adalah untuk mekarkan suatu daerah tidak tergantung pada kondisi geografis tapi termasuk multidimensi baik itu dari kesiapan SDM masyarakat sampai pada perubahan masyarakat desa terhadap era – global.

Dalam tulisan ini saya tendensi dengan kajianku sehingga segala yang ku pendamkan dalam hatiku saya biaskan melalui tulisan ini. Dampak – dampak yang terjadi dalam pemekaranpun saya sajikan baik itu dampak negative maupun dampak positif, namun disiplin ilmu yang di tekuni perseorangan berbeda maka dari itu anonim maupun sinonim dari tulisan ini tinggalkan komentar anda.

Dampak yang terjadi masa kini adalah orang sering mengharapkan imbalan, orang akan berbuat dan bekerja sekuat tenaga jika imbalan yang di harapkan melebihi permintahan yang di inginkan dan proses kerjapun secepat mungkin ia akan menyelesaikan tanpa melihat hasilnya yang memuaskan atau tidak memuaskan target yang di inginkan sehingga dalam konteks ini kita kajikan dengan masalah pemekaran maka ada beberapa elit politik yang merasa bahwa, pemekaran adalah solusi untuk menyelesaikan dan menyukseskan suatu problema namun pemikiran tersebut tidak fundamentalis hanya menganyutkan masyarakat ke era – global.

Di satu sisi pemekaran sangat bermanfaat untuk perkembangan infrastruktur di daerah yang di mekarkan namun melihat kondisi yang terjadi semenjak di mekarkannya kabupaten Paniai hingga kini apakah ada perubahan, baik itu pembangunan maupun pengembangan daerah setempat sedangkan, hingga saat ini kabupaten Paniai sedang berumur belasan tahun, jika disimbolkan dengan seorang anak yang baru lahir hingga bertumbuh sampai berumur belasan tahun, namun sejak anak umur 6 tahun anak tersebut bisa mengenal dengan baik kondisi lingkungan setempat dimana ia berdomisili tapi di sayangkan hingga kini kabupaten paniai yang mana sebagai induk dari kabupaten deiyai belum mengenal adanya perubahan dalam infrastuktur dan pemberdayaan masyarakat local namun untuk memperlancarkan perkembangan daerah di perlukan aksesbilitas yang memadai contah seperti jalan trans nabire – paniai, perangkutan udara.

Jalan trans nabire – paniai seharus sudah di rehabilitas agar perkembangan daerah berjalan dengan optimal karena satu – satunya harapan dan impian pemerintah daerah / masyarakat atau LSM akan terwujud. Nah.... inilah contoh – contoh kecil yang belum terealisasikan, apalagi yang system perintahannya belum terbentuk seperti kabupaten deiyai yang dalam ancang – ancang menunggu surat keputusan dari MENDAGRI dan sadarlah kamu yang sementara berburu kursi birokrat karena kamulah yang akan membawa dampak yang negative bagi kaum masyarakat tanpa persiapan yang belum memadai.

Jika memang itu ide alternative untuk memisahkan diri dari kabupaten paniai maka perlu di prediksikan dan interpretasikan dampak – dampak yang terjadi pada dua puluh tahun mendatang karena fikiran yang bagus dan bermakna selalu datang dari belakang, dan dampak dari pada akibatnya adalah masyarakat, namun saya sendiri pun selalu hilang dalam fikiran dan selalu merenung kembali kata – kata yang pernah ayahku almarhum para orang tua mengungkapkan sejak tujuh tahun yang silam yaitu “ anakku......massa – massa kamu akan ada hidup yang bermakna seperti....... yang kaya akan tetap kaya dan yang miskin akan tetap jadi miskin” ternyata sekarang saya selalu kajikan bahwa di kota – kota besar kehidupan seperti yang orang tua pernah ungkapkan sudah mendarah daging.
Sekarang bagaimana caranya supaya kabupaten deiyai bisa berkembang dan terbangun walaupun masih belum ada surat keputusan dan bagaimana langkah – langkah yang kita persiapkan agar setelah ada pemekaran deiyai, perencanaan dan pembangunan daerah terarah dan berjalan dengan optimal, sehingga untuk kajian dari saya ( penulis ) sendiri terhadap daerah yang ingin di mekarkan ( Kabupaten Deiyai ) yang perlu di perhatikan adalah tipe – tipe desa dan tingkat perkembangan masyarakat desa. Yang di maksud penulis dengan tipologi desa ialah teknik untuk mengenal tipe – tipe desa berdasarkan ciri – ciri menonjol ( tipikal ) yang di miliki dalam kaitan dengan pertumbuhan dan perkembangannya di kabupaten deiyai pada masing – masing desa, sedangkan klasifikasi tingkat perkembangan desa berdasarkan kesamaan tingkat perkembangannya yaitu tahapan desa swadaya, desa swakarya dan desa swasembada, kita perlu tauh bahwa perkembangan desa di kabupaten deiyai itu seperti bagaimana apakah desa swadaya yang mana kehidupan desanya bergantung pada desa lain atau desa swakarya yang mana sebagian kehidupan tergantung pada desa lain dan juga lebih bagus jika kehidupan masyarakatnya tidak tergantung namun hasil usaha sendiri yaitu desa swasembada.

Jadi dari kajian di atas kita melihat kembali tipologi dan klasifikasi perkembangan desa di kabupaten deiyai yang nantinya di mekarkan sambil memperhatikan potensi desa, tipe desa, indicator tingkat perkembangan desa, factor pembangunan desa. Untuk lebih jelasnya saya uraikan lagi. Potensi desa itu merupakan modal dasar dari desa yang bersangkutan dalam melaksanakan pembangunan, yang terdiri dari potensi alam, potensi dasar yang diolah dan dikembangkan oleh masyarakat serta menjadi sumber penghasilan sebagian besar masyarakat desa. jika hal tersebut tidak memenuhi maka jalan alternativenya SK MENDAGRI di tunda agar dalam jangka waktu tersebut kita bisa membina masyarakat yang madani.

Namun di lain hal kita harus menkaji tipe desa karena berdasarkan potensi dominan yang di olah dan di kembangkan serta telah menjadi sumber penghasilan sebagian besar masyarakat desa dalam hal ini, apakah desa – desa di kabupaten deiyai tersebut termasuk desa bertani, desa peternakan, atau apa...???? untuk itu, kita dengan jeli – jelinya harus mencari tauh identitas desa tersebut jika belum terpenuhi maka jangan buru – buru menerima pemekaran karena masyarakat deiyai belum di siapkan dengan matang.

Persiapkan masyarakatmu dengan matang sebelum pemekaran deiyai di cetuskan oleh Menteri Dalam Negeri, agar seusai turunnya SK MENDAGRI masyarakat local sendiri yang mengaturnya tidak intervensi dari orang luar. PARA ELIT POLITIK JANGAN BERBURU KURSI JABATAN DULU NAMUN PERSIAPKAN DULU MASYARAKATMU, sekian dan terima kasih.



10.12.2008

OTONOMI KHUSUS PAPUA

APANYA YANG KHUSUS ?

Oleh Madai

Otonomi khusus telah di luncurkan oleh Negara Indonesia sejak tujuh tahun yang silam, dalam hal ini otonomi khusus hanya diberikan kepada propinsi yang terletak di ufuk timur Indonesia ( PAPUA ) dan ufuk barat indonesia (ACEH ). dengan tujuan yang sangat mulia dan mempunyai multidimensi yaitu untuk mengatur rumah tangganya sendiri, berarti segalanya yang terdapat di Propinsi Papua baik itu kekayaan alam, system pemerintahan dan lain – lain di atur oleh pemerintah daerah setempat tidak intervensi dari pemerintahan dari daerah lain maupun pemerintah Nasional, “waa….enak nie…. jika memang demikian….? ”

Melalui arus tersebut telah membawa efek yang baik , buruk dan juga efek yang mengandung dua kata tersebut, lebih menguntungkan jika efek yang baik itu terdominan di kalangan masyarakat dan di lingkungan birokrat, lebih di sayangkan lagi jika efek buruk itu mereja lelah di kalangan masyarakat jelata yang sementara lagi tertindas di dusun – dusun maupun kampung – kampung akibat perkembangan era tersebut

Sesuai dengan nama otonomi khusus, banyak orang di Papua secara khusus dan Indonesia, bahkan dunia Internasional berfikir bahwa otonomi khusus Papua mempunyai makna khusus tersendiri. Makna khusus itu di pahami dalam segala bidang. Dimana dalam kehidupan masyarakat papua itu di beri porsi khusus. Artinya harus ada sikap dan tindakan yang lebih khas tetapi juga lebih manusia menurut pemahaman secara nasional.

Pantauan saya dalam otonomi khusus ini selama tujuh tahun hingga kini apa yang menjadi basic tujuan utama tersebut belum realitas, mengapa saya tuangkan demikian? Karena dengan hadirnya otonomi khusus di tanah papua menjadi lahan bisnis dimana para elit – elit politik moment yang tepat untuk mempertebal dompet tanpa memperhatikan lingkungan sekitarnya yang sementara tidak menikmati hadirnya otonomi khusus dan belum mengenal adanya mata uang Rupiah yang beredar di kalangan elit politik local maupun interlokal, dan bertolak dari makna tujuan tersebut jika ada otonomi khusus di tanah papua boleh di katakan bahwa dengan hadirnya hal tersebut maka mengapa hingga kini belum ada pendidikan yang gratis di papua sedangkan sumber daya alam ( SDA ) emas, perak, tembaga, dll yang terletak di bumi cenderawasih, sampai saat inipun dapur bagi Negara Indonesia & menjamin beberapa Negara di kawasan ASEAN dan kawasan ASIA bahkan sampai ke Negara adhi kuasa yaitu Amerika Serikat.

Sejak wacana otonomi khusus Papua di cetuskan, satu hal yang menjadi perbincangan public masalah uang. Banyak di kalangan elit politk meghitung – hitung bagaimana rumus perimbangan antara pusat dan daerah, sedangkan apa yang dirasakan di kalangan masyarakat belum di perhatikan kata kuncinya “ Khusus Berorientasi Pada Uang”

Dampak dari orientasi berfikir yang menitik – beratkan pada masalah uang yang di rancang dalam UU otonomi khusus adalah munculnya banyak uang dalam era Otonomi khusus di Papua. Dana APBD yang triliun itu membuat manusia gelisah, para elit berfikir bahwa bagaimana uang tersebut jatuh di tangan mereka jadi kata kuncinya “ Khusus mengumpulkan kekayaan ”.

Dari dua kata kunci di atas khusus berorientasi pada uang dan khusus mengumpulkan kekayaan, maka yang terakhir adalah khusus menderitakan rakyat setempat di rumpung Melanesia, karena masyarakat jelata tidak dapat bergerak kemana – mana sebab ruang geraknya di batasi oleh kaum berjouis, namun apapun yang terjadi pada akhiratnya anda ( kaum elit ) sendiri yang akan merasakan dan bertanggung jawab di hadapan sang pencipta.

10.10.2008

Istri Mantan Bupati Korupsi di Timika

Jum'at, 10 Oktober 2008

Timika, Sekitar 500 warga yang mengatas namakan Forum Solidaritas Rakyat Mimika Bersatu pada Kamis 9/10 mendatangi dan menggelar demo ke kantor DPRD Mimika. Para pendemo dari berbagai elemen datang dengan menggunakan sekitar 20 kendaraan roda empat langsung menggelar orasi dihalaman kantor DPRD dengan penjagaan ketat aparat Kepolisian.

Para pendemo yang menghadirkan beberapa juru bicara secara bergantantian melakukan orasi dengan menggunakan pengeras suara yang dipasang di sebuah kendaraan pick up. Diantara juru bicara merangkap koordinator lapangan, Kerl Kum, Mathias Resmol, Aries Fung. Selain melakukan orasi pendemo juga membawa empat poster besar dan puluhan pamflet yang bertuliskan adili serta tangkap para koruptor. Poster dan pamflet yang dibawah pendemo antara lain bertuliskan, Hukum Harus Jelas Adili Stefra Sudora dupuy, SE; LCT Karaka? dan Proyek Jalan-jalan kenapa tidak jelas. Polisi dan Kejaksaan mana gigi Mu ,mengapa para koruptor di Mimika masih berkeliaran. Kami masyarakat mimika tak mau dipimpin oleh pemimpin yang tidak bersih, Ini suatu proses pembelajaran yang salah bagi seluruh generasi penerus yang akan datang. Tangkap dan adili pelaku kecurangan Pilkada Mimika", "Para koruptor yang berkeliaran di Timika agar segera di tangkap; serta beberapa tuntutan lainnya.

Beberapa butir pernyataan yang disampaikan oleh pendemo yaitu Pertama meminta dengan sangat kepada Bapak Kapolda Papua Irjen Polisi Bagus Ekodanto untuk segera mengusut para Koruptor yang ada di Mimika dan ditangkap serta di proses sesuai hukum, kedua serta kepada Komisi Pemberantasan Korupsi untuk mengaudit APBD Kabupaten Mimika selama masa jabatan Mantan Bupati Mimika terdahulu, ketiga bahwa aspirasi yang disampaikan saat ini agar dapat segera ditindak lanjuti kalau tidak masyarakat akan memalang dan menduduki kantor DPRD Mimika sampai adanya jawaban.

Koordinator demo Karel Kum saat orasi mengatakan bahwa aparat Kepolisian harus bisa menangkap para koruptor di Mimika jangan biarkan mereka bebas karena telah menghabiskan uang rakyat.Selain itu Karel juga menyampaikan bahwa pendemo juga membawa sebuah surat dari para perwakilan tokoh masyarakat Amungme dan Kamoro yang akan dikirmkan ke Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono terkait berbagai persoalan korupsi serta masalah lainnya yang ada di Kabupaten Mimika. Menurut Karel bila aspirasi ini tidak ditindak lanjuti oleh DPRD Mimika maka masyarakat sendiri akan mengantar surat langsung ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Setelah beberapa lama menunggu pendemo akhirnya diterima oleh beberapa anggota DPRD Mimika, Ketua DPRD Mimika Drs Yoseph Yopi Kilangin, Wakil Ketua DPRD Pdt Paulus Pakage, Marthinus Maturbongs, Maimun Madia, Agustinus Anggaibak, Anastasya Tekege, Gerson Wandikbo, Vincent Edoway, Philipus Wakerkwa, Marianus Maknapieku, Ivodius Jeujanan,SE. Ketua DPRD Mimika Drs Yoseph Yopi Kilangin dihadapan pendemo, mengatakan bahwa Dewan akan menerima dan melanjutkan apa yang menjadi aspirasi masyarakat. Selain itu Ketua DPRD juga berjanji akan secepatnya membahas serta akan segera membentuk tim khusus untuk menjawab aspirasi dalam waktu yang tidak terlalu lama, menurut Yopi bahwa salut kepada pendemo yang telah menyampaikan aspirasinya secara damai dan aman dan pada prinsipnya DEwan akan seriusi hal itu, tegas Yopi.

Sementara itu Kapolres Mimika AKBP Godhelp C Mansnembra saat memberikan keterangan pers usai usai memantau demo di kantor DPR Mimika mengatakan terkait adanya tuntutan tentang kasus dugaan korupsi dengan terdakwa berinisial SSD untuk diproses, menurut Kapolres kasus itu sudah dilimpahkan ke Polda Papua. Dan kasus itu ditangani langsung oleh Polda, sementara untuk pelanggaran Pemilukada ada Tim Polda Papua yang menangani masalah itu, sehingga proses juga sudah di Polda. Sejauh ini, kata Kapolda Papua, penyidik Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polda Papua terus melengkapi bukti-bukti dugaan tindak pidana penggelapan asset rumah dinas Bupati Mimika yang dilakukan Ny SSD, anggota DPRD Mimika yang juga istri mantan Bupati Mimika periode 2001-2006 Klemen Tinal SE MM.

Kasus dugaan penggelapan asset rumah dinas Bupati Mimika ditengarai merugikan keuangan negara sebesar Rp5 miliar.

Untuk merampungkan berkas kasus tersebut, penyidik telah memeriksa enam orang saksi yang merupakan para pejabat teras di lingkungan Pemkab Mimika.

Untuk diketahui penyidik masih akan memanggil tiga orang saksi lagi guna merampungkan berkas Ny SSD sebelum ditingkatkan ke tahap penuntutan.

"Ada tiga orang saksi lagi yang akan kami panggil untuk dimintai keterangan, di antaranya ada pejabat di lingkungan Pemkab Mimika," kata Ekodanto humas polda beberapa waktu lalu di timika.

Selain kasus dugaan penggelapan asset rumah dinas Bupati Mimika, Polda Papua juga tengah mendalami kasus dugaan korupsi di lingkungan Pemkab Mimika selama periode 2001-2006.

Untuk mendukung pengungkapan kasus-kasus dugaan korupsi tersebut, Polda Papua mengacu kepada laporan hasil pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Jayapura tahun 2004-2006 sebagai petunjuk awal.

Tidak tertutup kemungkinan, mereka yang sudah dipanggil untuk memberikan keterangan seputar dugaan korupsi di Kabupaten Mimika juga akan ditingkatkan statusnya menjadi tersangka apabila penyidik mendapatkan bukti yang kuat dan meyakinkan. John Pakage(Timika).

(sumber: kabar indonesia)

10.09.2008

KESIAPAN SUMBER DAYA MANUSIA PAPUA DALAM MENEMPU JENJANG PENDIDIKAN

Oleh Madai*)

Sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor yang dominan karena satu-satunya sumberdaya yang memiliki akal, prestasi, perasaan, keinginan, karsa, pengetahuan dan keterampilan. Jadi, pada prinsipnya sumber daya manusia (SDM) adalah satu satunya sumber daya yang sangat menentukan maju mundurnya suatu daerah dalam bidang pendidikan di antaranya, aspek sosial, ekonomi, budaya dan politik.

Dengan melihat perkembangan dunia pada era globalisasi, Papua merupakan salah satu provinsi yang terletak di ufuk timur Indonesia, dengan sumber daya manusia yang relatif rendah dalam kemajuan pengembangan dan pembelajaran pendidikan, dan sumber daya alam (SDA) yang sangat bervariasi seperti, tembaga, emas, perak, dan minyak bumi.

Pendidikan Papua terbagi atas dua kawasan yaitu pendidikan di kawasan pesisir dan pendidikan di kawasan pegunungan tengah. Penulis lebih tendensi ke pengembangan pendidikan di kawasan pegunungan tengah (pedalaman). Khususnya di pegunungan tengah mengalami kendala yang sangat menyedihkan baik dalam fasilitas maupun tenaga pengajar karena masa depan rakyat dan tanah Papua tergantung dari sekarang.

Otonomi Khusus telah berjalan enam tahun, tetapi belum menampakkan wajah perubahan pendidikan di tanah Papua. Jadi, kewenangan pembangunan pendidikan di tanah Papua yang diatur melalui Undang-Undang Otonomi Khusus itu benar-benar harus digunakan untuk membangun rakyat Papua di atas tanah mereka. Karena tenaga pengajar dan fasilitas merupakan sesuatu alat yang dapat mengembangkan sumber daya manusia (SDM).

Secara realitas pendidikan di pegunungan tengah (pedalaman) Papua banyak sekolah yang tidak efektif dalam proses belajar mengajar bahkan gedung sekolah tidak dapat di gunakan untuk belajar karena segala kebutuhan sekolah tidak terpenuhi dan tenaga pengajar kurang (guru). Kondisi demikian apakah sumber daya manusia akan berkembang? Dan yang bertanggung jawab terhadap pendidikan siapa? Apakah pemerintah, masyarakat, atau pihak yang berkewajiban atas berkembangnya pendidikan?

Dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) di pegunungan tengah Papua sangat dibutuhkan tenaga-tenaga pengajar untuk memajukan pendidikan, karena tenaga pengajar memiliki posisi strategis dalam mengembangkan sumberdaya. Artinya, guru memegang peranan penting dalam melakukan aktivitas untuk mencapai suatu tujuan.

Kendala bagi anak anak pedalaman salah satunya adalah aksesibilitasnya, karena aksesnya tidak begitu lancar sehingga siswa yang memunya minat untuk sekolah pun semakin menurun daya semangatnya. Sebenarnya kemauan anak anak pegunungan tengah untuk sekolah sangat tinggi namun menjadi beban adalah aksesnya, karena dari rumah ke sekolah sangat jauh sekitar beberapa kilo meter jalan kaki hingga sampai di sekolah. Sementara sekolah tingkat SMP bisanya terletak di ibu kota distrik yang hanya dijangkau dengan jalan kaki dua atau tiga hari.

Selain itu, pendidikan sangat sulit berkembang karena sebagian dari tenaga pengajar inginnya menetap di perkotaan karena kondisi alam pedalaman sangat mempengaruhi keadaan fisik. Guru adalah pahlawan, karena guru sebagai pahlawan yang menyelamatkan peradaban suatu bangsa dari keterisolasian, keterbelakangan, kesengsaraan dan kebodohan. Guru adalah orang yang pekerjaannya mengajar. Mengajar dengan mengedepankan profesinya sebagai mata pencaharinnya. Mengajar adalah suatu pekerjaan yang tidak mudah. Guru mengajar sambil mendidik dan mendidik sambil mengajar. Apalagi membuka pemahaman-pemahaman pada tiap pribadi yang berbeda konsep berpikirnya.
Tingkat intelegensi yang menonjol adalah orang orang dari pedalaman di bandingkan dengan orang orang kota namun sayangnya mereka dapat ilmu dari mana sedangkan tenaga pengajar berkurang dan akibatnya banyak siswa yang tidak ingin sekolah. Suatu hipotesa mengatakan bahwa " Suatu bangsa yang tak mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki bangsanya serta mencurahkan secara efektif untuk kepentingan pembangunan maka bangsa tersebut tidak akan mampu membangun bidang lain" (Tjiptohenyanto, 69).
Hipotesa di atas memberikan gambaran yang jelas arti pentingnya sumber daya manusia bagi suatu bangsa. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahun dan teknologi yang sangat pesat dewasa ini, kita harus cepat-cepat mengenali dan menguasai segala bentuk perubahan, termasuk sumber daya manusia. secara real (nyata) tempat belajar bertambah di daerah pedalaman, misalnya Distrik tigi, kabupaten Paniai dulunya dua SMP namun sekarang bertambah menjadi lima SMP. Menjadi pertanyaan adalah apakah sumberdaya bisa berkembang jika tenaga pengajar berkurang sedangkan infrastruktur meningkat ? Itu sangat tidak mungkin terjadi dalam pengembangan SDM karena yang memajukan sumberdaya adalah tenaga pengajar.

Salah satu input untuk pemerintah daerah adalah khususnya pemda pegunungan tengah mengapa dana dana pendidikan di alokasikan ke tempat lain sedangkan SDM tidak berkembang. Kalau boleh pemerintah harus menyekolahkan anak-anak ke jurusan keguruan dengan biaya pemda agar sumber daya bisa berkembang dan selesai study kembali dan mengabdi di daerah tersebut.Alasan utama orang Papua jarang studi keluar daerah adalah kurangnya sumber daya manusia, sarana dan prasarana. Selain itu, ada hal mendasar lain yaitu, tidak tersedianya studi mendalam selepas SMA. Mengenai sarana dan prasarana yang kurang seharusnya menjadi prioritas utama di samping faktor lain. Faktor lain misalnya, guru sebagai pendidik dan pengajar memiliki arti penting bagi dunia pendidikan. Terutama pendidikan formal.

10.03.2008


TATA RUANG PERKOTAAN

PAPUA

Oleh Madai*

Kota merupakan hasil cipta, rasa, karsa, dan karya manusia yang paling rumit dan muskil selama peradaban, Begitu banyak masalah silih berganti, akibat pertarungan kepentingan pihak – pihak elit politik di berbagai Negara yang ada di permukaan bumi, yang melatar belakangi, visi, misi, dan motivasinya berbeda satu sama lain sehingga dalam pengelolahan, pengembangan maupun perencanaan dan perancangan dalam tata ruang perkotaan yang menjalahi aturan yang telah di tetapkan dan berlakukan di suatu Negara. contohnya Negara Indonesia yang berlakukan beberapa Undang – Undang ( UU ) salah satunya adalah Undang – Undang ( UU ) Penataan Ruang No.26 tahun 2007, yang mana dalam undang – undang tersebut telah dan sudah mengatur berbagai macam tata cara pengelolahan dan pengaturan tata ruang perkotaan, namun pada realitasnya undang – undang tersebut harga mati dan hanya menjadi symbol dalam implementasinya.

Dalam era – globalisasi sekarang banyak Negara – Negara yang terjadi pergeseran dalam penataan ruang perkotaan baik itu pengaturan peruntukan tanah, pengelolahan tanah sehingga kawasan yang di alokasikan untuk pembangunan pendidikan, pengaturan tata ruang perkotaan, dan pengembangan kawasan pariwisata menjadi problema yang sangat serius dalam penataan ruang perkotaan karena tempat yang di khususkan untuk pengembangan pariwisata atau kawasan – kawasan lain sesuai penetapan dan pembagian dari badan perencanaan daerah ( BAPEDA ) setempat, malah menjadi gedung – gedung yang bertingkat di pengaruhi oleh kaum kapitalis.

Negara – Negara besar di belahan bumi, terjadi hal – hal demikian maka bagaimana dengan Propinsi Papua yang sementara menjadi permata di muka dunia dengan kelimpahan sumber daya alam ( SDA ) yang sangat bervariasi seperti emas, perak, tembaga, dan lain – lain yang patut di lestarikan di samping itu standar ketuntasan sumber daya manusia relative rendah di bandingkan dengan daerah lain yang ada di Negara kesatuan Republik Indonesia.

Penataan ruang perkotaan Propinsi Papua merupakan sosok yang sangat penting dalam perencanaan daerah, karena perencanaan dan perancangan pertama tata ruang perkotaan merupakan mulainya suatu penentuan masa depan masyarakat pada khusunya dan Propinsi Papua pada umumnya, sehingga dalam perencanaan tersebut harus melibatkan lembaga – lembaga yang ada di daerah seperti LSM, lembaga Swasta badan lembaga masyarakat agar penentuan masa depan papua akan terwujud.

Dalam penataan kawasan khusus propinsi papua lebih di optimalkan dan perlu di untuk memikirkan secara detail karena perencanaan dan pengembangan kawasan khusus lebih berfokus ke daerah yang tertinggal di samping itu masyarakat setempat belum mengenal perubahan dunia yang sementara merejalelah. oleh karena itu pengelolahan dan peruntukan tata guna lahan serta perencanaan daerah perlu di perhatikan seksama karena, Perencanaan kota dan wilayah serta rekayasawan pada hakikatnya adalah professional yang berorientasi pada masa depan. berbeda dengan ahli hukum dan bankir yang lebih berorientasi pada masa kini.

Struktur, bentuk, wajah dan penampilan kota akan terwujud apabila stakehorders bekerja sama dan melibat elemen – elemen yang ada di papua baik itu elemen dari LSM, swasta, dan masyarakat setempat agar perencanaan dan perancangan dalam tata ruang perkotaan memiliki nilai yang bobot dan di samping itu tidak menimbulkan kecemburuan antara komponen – komponen tersebut. Dalam perencanaan tata ruang perkotaan akan nampak buruk jika tidak melibatkan elemen – elemen yang menjadi terpengaruh dalam tata kota.

Dalam penataan ruang perkotaan sekarang terjadi permasalahan yang global mengenai perkotaan yang di hadapinya.

  • Pengadaan Perumahan Masal ( rumah untuk semua, termasuk pembuangan perlindungan atau keamanan lingkungan, pelayanan social ).

  • Tata Guna Lahan yang Jelek ( Erosi, reklamasi lahan, pemekaran dan pertumbuhan kota, lenyapnya habitat untuk satwa, pengundulan hutan, meluaskan tanah gersang/padang pasir, meningkatnya kandungan garam pada tanah dan air ).

  • Pertumbuhan Penduduk ( imigrasi, penyempitan ruang kehidupan, perencanaan kota yang kurang antisipatif ).

  • Pasokan Air Bersih ( distribusi air minum, kontaminasi air tanah, pengelolahan limbah cair, banjir dan kekeringan ).

  • Pencemaran Udara ( Hujan asam, menipisnya lapisan ozone, pemanasan global ).

  • Keterbatasan energi ( Sumber daya energi yang menyusut, konservasi energi ).

Selain dari enam butir masalah global tersebut, terdapat berbagai masalah lain yang agak kurang gayut ( relevan ) dengan perkembangan perkotaan, sehingga sebelum Papua berkembang bagaimana mencari solusi dengan melibatkan lembaga – lembaga yang berkompoten serta melibatkan tenaga professional dalam tata kota.



Mahasiswa Adihbuana Surabaya

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

Jurusan Teknik Planologi




KESIAPAN SUMBER DAYA MANUSIA PAPUA DALAM MENEMPU JENJANG PENDIDIKAN

Oleh Ones Madai*)


Sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor yang dominan karena satu-satunya sumberdaya yang memiliki akal, prestasi, perasaan, keinginan, karsa, pengetahuan dan keterampilan. Jadi, pada prinsipnya sumber daya manusia (SDM) adalah satu satunya sumber daya yang sangat menentukan maju mundurnya suatu daerah dalam bidang pendidikan di antaranya, aspek sosial, ekonomi, budaya dan politik.


Dengan melihat perkembangan dunia pada era globalisasi, Papua merupakan salah satu provinsi yang terletak di ufuk timur Indonesia, dengan sumber daya manusia yang relatif rendah dalam kemajuan pengembangan dan pembelajaran pendidikan, dan sumber daya alam (SDA) yang sangat bervariasi seperti, tembaga, emas, perak, dan minyak bumi.

Pendidikan Papua terbagi atas dua kawasan yaitu pendidikan di kawasan pesisir dan pendidikan di kawasan pegunungan tengah. Penulis lebih tendensi ke pengembangan pendidikan di kawasan pegunungan tengah (pedalaman). Khususnya di pegunungan tengah mengalami kendala yang sangat menyedihkan baik dalam fasilitas maupun tenaga pengajar karena masa depan rakyat dan tanah Papua tergantung dari sekarang.


Otonomi Khusus telah berjalan enam tahun, tetapi belum menampakkan wajah perubahan pendidikan di tanah Papua. Jadi, kewenangan pembangunan pendidikan di tanah Papua yang diatur melalui Undang-Undang Otonomi Khusus itu benar-benar harus digunakan untuk membangun rakyat Papua di atas tanah mereka. Karena tenaga pengajar dan fasilitas merupakan sesuatu alat yang dapat mengembangkan sumber daya manusia (SDM).

Secara realitas pendidikan di pegunungan tengah (pedalaman) Papua banyak sekolah yang tidak efektif dalam proses belajar mengajar bahkan gedung sekolah tidak dapat di gunakan untuk belajar karena segala kebutuhan sekolah tidak terpenuhi dan tenaga pengajar kurang (guru). Kondisi demikian apakah sumber daya manusia akan berkembang? Dan yang bertanggung jawab terhadap pendidikan siapa? Apakah pemerintah, masyarakat, atau pihak yang berkewajiban atas berkembangnya pendidikan?

Dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) di pegunungan tengah Papua sangat dibutuhkan tenaga-tenaga pengajar untuk memajukan pendidikan, karena tenaga pengajar memiliki posisi strategis dalam mengembangkan sumberdaya. Artinya, guru memegang peranan penting dalam melakukan aktivitas untuk mencapai suatu tujuan.

Kendala bagi anak anak pedalaman salah satunya adalah aksesibilitasnya, karena aksesnya tidak begitu lancar sehingga siswa yang memunya minat untuk sekolah pun semakin menurun daya semangatnya. Sebenarnya kemauan anak anak pegunungan tengah untuk sekolah sangat tinggi namun menjadi beban adalah aksesnya, karena dari rumah ke sekolah sangat jauh sekitar beberapa kilo meter jalan kaki hingga sampai di sekolah. Sementara sekolah tingkat SMP bisanya terletak di ibu kota distrik yang hanya dijangkau dengan jalan kaki dua atau tiga hari.

Selain itu, pendidikan sangat sulit berkembang karena sebagian dari tenaga pengajar inginnya menetap di perkotaan karena kondisi alam pedalaman sangat mempengaruhi keadaan fisik. Guru adalah pahlawan, karena guru sebagai pahlawan yang menyelamatkan peradaban suatu bangsa dari keterisolasian, keterbelakangan, kesengsaraan dan kebodohan. Guru adalah orang yang pekerjaannya mengajar. Mengajar dengan mengedepankan profesinya sebagai mata pencaharinnya. Mengajar adalah suatu pekerjaan yang tidak mudah. Guru mengajar sambil mendidik dan mendidik sambil mengajar. Apalagi membuka pemahaman-pemahaman pada tiap pribadi yang berbeda konsep berpikirnya.

Tingkat intelegensi yang menonjol adalah orang orang dari pedalaman di bandingkan dengan orang orang kota namun sayangnya mereka dapat ilmu dari mana sedangkan tenaga pengajar berkurang dan akibatnya banyak siswa yang tidak ingin sekolah. Suatu hipotesa mengatakan bahwa " Suatu bangsa yang tak mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki bangsanya serta mencurahkan secara efektif untuk kepentingan pembangunan maka bangsa tersebut tidak akan mampu membangun bidang lain" (Tjiptohenyanto, 69).

Hipotesa di atas memberikan gambaran yang jelas arti pentingnya sumber daya manusia bagi suatu bangsa. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahun dan teknologi yang sangat pesat dewasa ini, kita harus cepat-cepat mengenali dan menguasai segala bentuk perubahan, termasuk sumber daya manusia. secara real (nyata) tempat belajar bertambah di daerah pedalaman, misalnya Distrik tigi, kabupaten Paniai dulunya dua SMP namun sekarang bertambah menjadi lima SMP. Menjadi pertanyaan adalah apakah sumberdaya bisa berkembang jika tenaga pengajar berkurang sedangkan infrastruktur meningkat ? Itu sangat tidak mungkin terjadi dalam pengembangan SDM karena yang memajukan sumberdaya adalah tenaga pengajar.

Salah satu input untuk pemerintah daerah adalah khususnya pemda pegunungan tengah mengapa dana dana pendidikan di alokasikan ke tempat lain sedangkan SDM tidak berkembang. Kalau boleh pemerintah harus menyekolahkan anak-anak ke jurusan keguruan dengan biaya pemda agar sumber daya bisa berkembang dan selesai study kembali dan mengabdi di daerah tersebut.Alasan utama orang Papua jarang studi keluar daerah adalah kurangnya sumber daya manusia, sarana dan prasarana. Selain itu, ada hal mendasar lain yaitu, tidak tersedianya studi mendalam selepas SMA. Mengenai sarana dan prasarana yang kurang seharusnya menjadi prioritas utama di samping faktor lain. Faktor lain misalnya, guru sebagai pendidik dan pengajar memiliki arti penting bagi dunia pendidikan. Terutama pendidikan formal.


10.01.2008

Massa Rusak Kantor KPUD Jajawijaya

Ditulis Oleh: Iwan/Papos

Selasa, 30 September 2008


WAMENA PAPOS) -Demo damai massa pendukung tiga mantan kandidat Cabup dan Wacabup Kabupaten Jayawijaya periode 2008-2013 yang dinyatakan tidak lolos verifikasi, Lince Kogoya, Drs Wasuok Sipe, dan Agus Kosay, di Kantor KPUD Jayawijaya - Wamena, (Senin 29/9) berulah anarkis.

Tindakan massa itu dengan menghancurkan seluruh kaca dan pintu bangunan kantor KPUD Jayawijaya, bahkan bangunan Kantor Dinas lainnya yang seatap dengan Kantor KPUD Jayawijaya tak luput dari sasaran, padahal para kandidat mereka baru saja berorasi di halaman kantor tersebut.

Kejadian bermula pada sekitar pukul 15.00 WIT, ketika kandidat pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati yang tidak lolos verifikasi bersama massanya ini mendatangi KPUD Jayawijaya.

Kedatangan mereka ke Kantor KPUD untuk meminta jawaban dari janji yang akan memberikan penjelasan tentang hasil verifikasi berkas mereka yang tidak lolos oleh pihak KPUD Jayawijaya.

Namun ketika mengetahui tak satupun anggota KPUD Jayawijaya yang hadir di kantornya masyarakat yang mendemo jadi kecewa. Mengetahui yang di demo tidak berada di tempat, pukul 15.10 WIT para kandidat dihadapan massanya berorasi.

Dihadapan massanya, pasangan kandidat itu menyoroti kinerja KPUD Jayawijaya yang tidak transparan, dan tidak tegas dalam mengambilan keputusan, bahkan dinilai dapat menimbulkan konflik, karena berpihak pada pihak tertentu tanpa memikirkan pihak yang lainnya.

Sesaat seblum usai orasi, tiba-tiba tanpa komando massa ang jumahnya sekitar seribuan lebih bergerak berlarian menuju belakang kantor KPUD lalu mulai melempar kaca-kaca dan pintu kantor.

Bukan itu saja, kantor lainnyapun yang satu lokasi dengan KPUD tak luput dari sasaran amukan masyarakat, begitupun sebuah rumah dibelakang KPUD kacanya hancur berantakan, begitupun pintu samping KPUD sudah disulut api nyaris terbakar, untung saja sebagian masyarakat lainya memadamkannya.

Ditempat terpisah pendemo yang baru saja membuat anarkis menuju salah satu kediaman anggota KPUD Jayawijaya di ujung jalan Yos Sudarso Wamena dan kembali tindakan perusakan pada sebuah mobil phanter dan sebuah sepeda motor hingga rusak parah.

Aparat keamanan dari Polresta Jaywijaya yang dibantu anggota Brimob dari Polda Papua tak kuasa membendung amarah masyarakat, sehingga hanya berusaha mengingatkan pendemo saja agar bangunan lainnya jangan dirusak karena bukan milik KPUD Jayawijaya.

Kapolres Jayawijaya yang diwakili oleh Wakapolresnya Kompol Adolf Rudi Beay mengingatkan para pendemo untuk dapat menahan diri, karena pihak keamanan sudah berusaha menghubungi para anggota KPUD untuk dapat memberikan penjelasan.

Setelah kembali pendengar arahan dari Wakapolres Jayawijaya, massa berangsur-angsur meninggalkan Kantor KPUD Jayawijaya dan meningalkan serpihan pecahan kaca dimana-mana.(iwan)


9.29.2008

VIRUS HIV AIDS MELANDA RAS MELANESIA

BY : MADAI

Dalam perkembangan dunia yang berera-globalisasi ini semakin banyak negara yang berkembang secara pesat mengikuti rotasi ilmu pengetahuan dan teknologi ( IPTEK), dan ada pula Negara yang laju perkembangnya tidak begitu cepat dalam arti infrastrukturnya tidak memadai dan pula kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak berkembang sehingga pembangunan tidak merata sampai ke kalangan masyarakat jelata.

Dalam perkembangan era –globalisasi ini ras Melanesia termasuk daerah yang perkembangannya sangat pesat dan mampu menyesuiakan dengan perkembangan dunia modern namun sayangnya yang berkembang di bangsa Melanesia adalah virus HIV dan AIDS yang bisa mengapuskan dan memusnahkan kaum kulit hitam dari tanah leluhur yang terletak di ufuk timur Indonesia sedangkan untuk perkembangan infrastruktur di tanah papua sangat minum jika di pandang dari sisi pembangunan dan kemajuan daerah.

Ras Melanesia merupakan salah satu ras yang terletak di ufuk timur Indonesia dengan kekayaan alam yang berlimpa ( SDA ) dengan sumber daya manusia (SDM) yang relative rendah di bahwa standar ketuntasan namun untuk memajukan hal tersebut kita harus memperhatikan laju perkembangan yang sementara mereja lelah di kalangan masyarakat yaitu virus HIV dan AIDS yang nantinya menjadi masalah yang sangat serius dan tidak bisa di atasi oleh manusia di muka bumi.

Menurut data desember 2007 jumlah pengidap HIV AIDS di tanah tercinta ini adalah berjumlah 3629 orang, yang sementara yang berpegang dan berperan penting yang menduduki sebagai juara pertama adalah kabupaten mimika dengan jumlah pengidap 1478 orang dan yang memegang urutan kedua adalah kabupaten merauke dengan jumlah pengidap 969 kemudian kabupaten / kota lain yang berada di ufuk timur Indonesia di bandingkan dengan data bulan juni 2007 menunjukkan jumlah pengidap 3377 maka jumlah penghidap virus ini, perkembangan sangat luar biasa. Jumlah tersebut tidak termasuk dengan wilayah papua barat hingga sampai saat ini belum memperoleh data dan informasi secara lengkap.

1478+969+…..=3629 saya sangat bangga jika penjumlahan tersebut menandakan bahwa seseorang yang mengikuti perlombahan olimpiade matematika atau ilmu hitung lainnya sehingga orang tersebut berusaha untuk mengkalkulasika di depan public, namun symbol kalkulasi tersebut menandakan bahwa jika kaum kulit hitam tidak tanggapi dengan serius maka pada suatu saat akan tersendap virus tersebut sehingga tinggallah nama kulit hitam di tanah papua dan menjadi sejarah bagi orang – orang yang akan berdomisili di daerah tersebut

Maka dari itu kita sebagai kaum intelek saya harap semua bisa bersosialisasikan ke masyarakat kecil dan jelata di dusun – dusun maupun di kampung – kampung karena sebagian dari penduduk melanesia belum pahami efek samping dari pada virus HIV AIDS tersebut sehingga sebelum mereka keluar dari dusun ke kota akan timbul suatu kesadaran dan kewaspadaan dari batinnya sehingga akan berfikiran bahwa “virus HIV AIDS adalah bisa mematikan kami dan tidak ada obatnya”

KAUM INTELEK SEBAGAI PANGGILAN UNTUK MENANGGULANGI VIRUS HIV AIDS

Panggilan Allah kepada manusia tidak lagi dalam bentuk mimpi seperti zaman dahulu namun panggilan Allah Nampak dalam kebutuhan manusia dan masalah yang harus di selesaikan. Apakah kita peduli atau tidak panggilan itu kembali ke kepribadian anda sebagai seorang kaum intelektual. Salah satu jalan untuk membebaskan bangsa Melanesia kembali pada kepribadian kita apaka kita mau membebaskan masyarakat kita yang sedang tangis untuk menanti kapan kita selesaikan masalah HIV AIDS yang sedang terjadi di tanah tercinta ini, karena beberapa LSM yang ada di papua kerjanya tidak nyata, kenapa saya bilang kerjanya tidak nyata karena jika ada LSM maka informasi tentang penanggulangan dan pencegahan HIV AIDS sudah sampai ke kalangan masyarakat.

Kita sebagai kaum intelek marilah kita intervensi dalam menangani kasus ini karena virus HIV AIDS ini yang melanda ras Melanesia dari muka bumi. Jika kita intervensi dalam masalah sumber daya manusia maupun sumber daya alam tanpa memperhatikan virus HIV AIDS maka efek samping yang terjadi adalah sangat besar di bandingkan dengan masalah – masalah lain. Masalah yang paling pokok adalah brantas HIV AIDS di papua, pembicaraan yang sering orang bicarakan di kalangan masyarakat adalah “ jika ada orang maka yang lainnya mudah di atur dengan intervensi manusia “.

Kaum intelek sebagai ujung tombak untuk keluar dari berbagai permasalahan yang terjadi di kalangan masyarakat, keadaan demikian kita sebagai kaum terpelajar rasa terpanggil dan memiliki akan berkembang di lingkungan di mana kita berdomosili. Maka itu marilah kita sosialisasikan pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS di mana dan kapan saja ( ONLINE ).

JIKA ANDA MENSOSIALISAKAN KEPADA SATU ORANG MAKA ANDA MENYELAMATKAN SERIBU JIWA RAS MELANESIA “