Hidup adalah Perjuangan. Berjuanglah sesuai dengan kamampuan yang Tuhan berikan kepada Kita
yu

1.12.2012

AKHIRNYA TIBA

Perjalan menuju ke pelabuhan Tanjung Perak (11/01/2011) sangat menyenangkan. Dalam perjalanan tersebut kami gunakan sepeda motor miliknya teman-teman. Sekitar enam motor saling ikutan dan berjejer. Penyetir dari masing-masing motor yang memakai helm, selain itu tanpa gunakan helm (Untung tidak ada sweping di jalan). Sampai di pelabuhan tidak ada tanda-tanda kapal yang sandar di dermaga. Buruh-buruh bagasi dan penjual pedagang asongan tidak berkeliaran di pelabuhan hanya, duduk manis di depan pintu masuk ruang tunggu.

Informasi sebelumnya yang kami terima, KM LABOBAR akan sandar di pelabuhan surabaya tepat pukul 15.30 WIB. Namun, setelah sampai di pelabuhan tanjung perak, ternyata kami segerombolan salah mendapatkan informasi. Informasi yang sebenarnya Kapal berlabuh di dermaga tanjung perak tepat pukul 19.00 WIB. Padahal kebanyakan dari mahasiswa Papua sering pulang-pergi naik KM LABOBAR tersebut karena, kapal tersebut cepat dan tepati waktu untuk tolak dan berlabuh.

Namun, hal tersebut tidak di persoalkan dan kami rasa bangga, karena seusai sampai di tanjung perak. Kota surabaya yang tadinya panas berawan, kini hujan mulai membasahi kota pahlawan. Dengan sabar kami menunggu berlabuhnya KM LABOBAR.

Tepat 19.00 wib, KM LABOBAR berlabuh di dermaga tanjung perak. Tadinya penjual pedagang asongan dan buruh-buruh bagasi terlihat sepi, dengan berlabu Kapal tersebut bangkit pula semangat mereka dan terlihat sibuk mondar-mandir mencari nasib hidup. penumpang mulai turun secara perlahan dan teratur dari kapal.

Orang-orang ras melanesia semakin banyak di pintu keluar pelabuhan, yang datang dari tanah Papua, transit bahkan yang menjemput saudaranya. Kawan-kawan yang pulang saat natalan bahkan mereka (Orang Papua red) yang pulang akibat sms teror dan intimidasi yang beredar dari orang-orang yang tidak bertanggunjawab sebelum menyambut Hari Besar Bangsa Papua Barat 1 Desember 2011 lalu.

Kini, orang yang sedang kami tunggu menuju ke arah dimana kami berada, sambil membawa sebuah karton kecil. Ternyata karton tersebut jeruk nabire, jeruk ini istimewa: ukurannya medium, kulitnya sangat tipis, dagingnya oranye muda, rasanya manis-asam-segar. lebih banyak manis dan segarnya.

Lama sekali belum pernah makan Jeruk nabire sehingga, tujuan kami ke pelabuhan hanya pergi tunggu jeruk nabire. Anda akan merasa manisnya jeruk, jeruk tersebut Nanti Bikin Repot (NABIRE) bagi yang merasakannya. Setelah terima pesanan tersebut kamipun bergegas untuk meninggalkan pelabuhan tersebut.Salam.