
Program transmigrasi yang dilakukan atas keinginan pemerintah propinsi pada tahun 2010 ini, itu diputuskan sejak tahun 2000 yang lalu karena dinilai terlalu sentralistik sehingga pada era Otsus Papua, semua program dikembalikan sesuai dengan kebutuhan Pihak tertentu. Dengan selama OSUS Pemerintah Propinsi, hasil kenyataan masih sebagai barometer dalam melaksanakan berbagai program pembangunan Daerah,Pemerintah Propinsi papua, yang rencananya akan disebarkan ke 15 kabupaten yang baru benar-benar membutukan dukungan semua pihak, Apakah wadah baru ini, bisa menjawab kesejatraan masyarakat?, namun apakah masyarakat setempat siap menerima dan menyesuaikan keterampilan yang dimiliki oleh penduduk transmigrasi?
Dalam coretan ini marilah kita membuka kembali dampak – dampak yang terjadi setelah transmigrasi di luncurkan dari Jakarta ( Ibu kota NKRI ), karena sekian banyak orang papua meninggal akibatnya datang dari program transmigrasi tersebut, sehingga apapun program yang di canangkan dari pemerintah pusat maupun pemerintah Propinsi Papua ( Kaki tangannya NKRI ) harus segera disikapi secara serius seluruh elemen masyarakat adat, intelektual, dan tokoh – tokoh yang ada di tanah Papua.
Jika kita menerima transmigrasi maka dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat lokal. dan orang - orang trans tersebut yang akan berperan dalam memusnahkan masyarakat adat, misalnya dulu pemerintah membuka program tersebut akhirnya memakan korban jiwa ( Orang Papua ), Penembakan terjadi dimana – mana seakan mereka ( TNI ) memburuh Binatang di hutan, dan sekarang bagaimana kita mencari solusi untuk menolak Transmigrasi tersebut karena Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar usai rapat koordinasi bidang transmigrasi di kantornya Kalibata Jakarta, mengatakan bawah “ Kita terus melakukan koordinasi dengan gubernur dan memberikan penyadaran kepada warga kita untuk menggali kekayaaan papua yang dahsyat itu," jadi intinya NKRI hanya menguras sumber daya Alam ( SDA ) Papua, bukan Menggali Sumber daya Manusi ( SDM ). Sekian....???
Dalam coretan ini marilah kita membuka kembali dampak – dampak yang terjadi setelah transmigrasi di luncurkan dari Jakarta ( Ibu kota NKRI ), karena sekian banyak orang papua meninggal akibatnya datang dari program transmigrasi tersebut, sehingga apapun program yang di canangkan dari pemerintah pusat maupun pemerintah Propinsi Papua ( Kaki tangannya NKRI ) harus segera disikapi secara serius seluruh elemen masyarakat adat, intelektual, dan tokoh – tokoh yang ada di tanah Papua.
Jika kita menerima transmigrasi maka dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat lokal. dan orang - orang trans tersebut yang akan berperan dalam memusnahkan masyarakat adat, misalnya dulu pemerintah membuka program tersebut akhirnya memakan korban jiwa ( Orang Papua ), Penembakan terjadi dimana – mana seakan mereka ( TNI ) memburuh Binatang di hutan, dan sekarang bagaimana kita mencari solusi untuk menolak Transmigrasi tersebut karena Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar usai rapat koordinasi bidang transmigrasi di kantornya Kalibata Jakarta, mengatakan bawah “ Kita terus melakukan koordinasi dengan gubernur dan memberikan penyadaran kepada warga kita untuk menggali kekayaaan papua yang dahsyat itu," jadi intinya NKRI hanya menguras sumber daya Alam ( SDA ) Papua, bukan Menggali Sumber daya Manusi ( SDM ). Sekian....???
2 komentar
Anda bisa gak sih mbedain transmigran dengan TNI?
Berpikir tu yang positif donk ,jangan negatif emang lo mau orang papua gak maju-maju..huh dasar gak rasional
Posting Komentar