Hidup adalah Perjuangan. Berjuanglah sesuai dengan kamampuan yang Tuhan berikan kepada Kita
yu

3.29.2011

PENDIDIKAN KAB. DEIYAI SANGAT MEMPRIHATINKAN

Madaibo_==_Peningkatan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia ( SDM ) pengembangan utamanya melalui pendidikan, baik itu pendidikan formal maupun informal. Apabila dalam peningkatan pendidikan yang mendominasi adalah kuantitas maka, dampak dari pada pendidikan akan mogok atau pendidikan tidak berjalan secara efektif, karena kualitas sumber daya manusia belum memadai. Dalam hal ini kabupaten deiyai yang masa karatekernya sudah berumur hampir dua tahun namun belum memberikan wajah pendidikan yang baik disamping itu beberapa sekolah di palang oleh tenaga pengajarnya sendiri karena yang menjadi hak – hak guru di tahan oleh Dinas terkait. Hingga sampai saat ini, di Kabupaten Deiyai pendidikan belum berjalan secara optimal di sebabkan karena kurang perhatihannya pemerintah daerah.

Pemerintah daerah sedang membangun gedung sekolah baru di beberapa distrik yang ada di kabupaten deiyai, itu merupakan salah satu langkah yang sangat mulia. Namun tidak di lengkapi dengan fasilitas umum sekolah dan tenaga pengajar maka sama saja hal itu bohong, sehingga pemerintah daerah musti sadar atas perbuatan yang di lakukan secara semena – mena tanpa mempertimbangkan dampak – dampak yang terjadi pada masa yang akan datang.

Apabila budaya tersebut ditanamkan di kabupaten yang statusnya masih karateker dampak yang akan terjadi sangat besar ketika daerah tersebut menjadi kabupaten definitif. Padahal perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ( IPTEK ) sedang merajalela di tengah masyarakat umum sangat menuntut seseorang untuk harus berkembang lebih maju untuk menghadapi tantangan perkembangan ilmu teknologi canggih ini.

Dalam kerangka kehidupan yang demokratik dan desentralistik pemerintah Kabupaten D eiyai sebagai pemegang mandat rakyat dan pelaksana kepentingan daerah harus mengubah orientasi dan pendekatannya dari sekedar pemberi atau pembangun semua pelayanan public menjadi pihak yang mendorong, memberdayakan, dan memberi kemudahan agar pelayanan public mudah di peroleh, bermutu dan terjangkau sesuai kemampuan yang di miliki pada suatu sekolah, baik itu tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Umum (SMU).

Pendidikan adalah salah satu ujung tombak pembangunan yang mesti di benahi secara serius. Maju mundurnya suatu daerah ada pada nilai kualitas pendidikan yang sempurna sehingga penanganan terhadap pendidikan musti di optimalkan sesuai dengan tupoksi yang dimiliki di Instansi – instansi yang terkait serta perlu ada intervensi dan sinergi (kerja sama) dari Lembaga Swadaya Masyarakat ( LSM ) yang domisili di lingkungan pemerintah daerah setempat, agar pendidikan berjalan lancar tanpa hambatan dengan sistem berbasiskan juga.

Tuntutan era-globalisasi masa kini sedang meloncat cukup jauh sehingga setiap daerah mampu menghadapi sesuai dengan kapasitas yang di milikinya, untuk menunjang perkembangan tersebut. Melalui berbagai instrument pemerintah daerah harus memperdayakan, mempermudah, dan memberi peluang kepada pendidikan sebagai wadah untuk mendapatkan ilmu dalam mengembangkan prakarsa pembangunan manusia deiyai yang seutuhnya. Perlu di tinjaukan selanjutnya .

3.21.2011

SEMINAR DIALOG KONSTRUKTIF DI SURABAYA

MASIH DI PERTANYAKAN...?

Madaibo_Tanggal 19 Maret 2011, jam 15.00-20.00 wib, tepatnya di asrama Papua Jl. Kalasan Surabaya, Jawa Timur, telah di selenggarakan diskusi terbuka antara mahasiswa /I Papua di Surabaya. Dalam hal ini mahasiswa /I tersebut membahas beberapa masalah menyangkut penyelenggaraannya seminar dialog konstruktif Jakarta – Papua. Seminar dialog konstruktif tersebut akan di selenggarakan di kampus Universitas Airlangga (Unair) Surabaya namun hingga saat ini belum ada kepastian waktu pelaksanaannya?

Dalam diskusi yang di selenggarakan tersebut terjadi banyak persepsi ( pemahaman) dan terjadi pula banyak mahasiswa yang pro dan kontra. Sebelumnya mahasiswa masih tanya-tanya, untuk apa ada seminar dialog konstruktif Jakarta – papua ? Kesimpulan seminar tersebut akan di bawah kemana? Apakah datanya akan di pakai untuk menyatakan bahwa otsus masih belum gagal? output dari seminar tersebut mendorong ke dialog yang berkapasitas tinggi atau mediasi oleh pihak internasional yang independent?


Dengan berbagai macam saran, kritikan serta masukkan dari semua mahasiswa Surabaya dan terjadi pula pro dan kontra pada titik akhirnya kajian mahasiswa/I Surabaya telah terima dengan lapandada untuk pelaksanaan seminar dialog konstruktif tersebut. Hingga sampai saat ini mahasiswa meminta bahan yang akan di seminarkan untuk di pelajari lebih lanjut, agar tidak terjadi salah paham saat seminar berlangsung karena mahasiswa interpretasi hasil dari seminar dan dalam seminar tersebut yang akan di bahas adalah guna mendukung Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat ( UP4B).

Menurut penulis artikel ini sempat bertanya apabila seminar dialog konstruktif ini sifatnya sebatas mendukung UP4B maka mestinya kita bubarkan saja karena UP4B ini sama halnya dengan Otonomi khusus Jilid kedua, padahal rakyat Papua sedang menyampaikan aspirasi bahwa otonomi khusus telah gagal pelaksanaan di tanah Papua.

Pihak yang menjadi fasilitator dalam seminar dialog konstruktif adalah terdiri dari dua lembaga antara lain Jaringan Damai Papua ( JDP ) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI). Berdasarkan isu yang berkembangan di kalangan pemuda, mahasiswa dan masyarakat adalah LIPI dan JDP sedang menjalin kerja sama antara kedua lembaga ini dan sedang menyelesaikan / merancang program diferensial dari Otonomi khusus Nomor 21 tahun 2001.

Program yang di susun oleh kedua lembaga ini adalah Unit percepatan pembangunan Papua dan Papua Barat (UP4B). Dalam program UP4B tersebut yang di bahas adalah sebagai salah satu pendekatan bagi berbagai persoalan sosial, politik, hukum bahkan untuk menangani berbagi pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Papua yang masih terbengkalai selama ini kata muridan sekaligus sebagai Pimpinan Jaringan Damai Papua ( Read Jubi.com).



Namun, dengan hadirnya Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat ( UP4B) ini akan menjawab semua persoalan yang di kemukakan oleh ketua JDP ini? apakah dialog dalam rangka mempercepat pembangunan dibawah payung UP4B (bangun jembatan, jalan raya, pelabuhan2, investasi besar-besaran)atau dialog menurut versi rakyat Papua yang mediasi pihak internasional ?

Proses penyusunan Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat ( UP4B) ini, di luar dari dugaan rakyat papua. Karena sementara rakyat papua sedang mendorong Dialog Internasional yang mediasi oleh pihak ketiga dan moment itulah akan terungkap berbagai persoalan yang terjadi di tanah Papua misalnya masalah sosial, politik, hukum bahkan untuk pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

Untuk di pahaminya Apapun upaya yang di lakukan oleh pihak NKRI itu merupakan sebuah gula – gula yang di berikan kepada rakyat papua( Sekalipun permen yang harum dan wangi namun di lidah rakyat Papua sudah menjadi Asing), sehingga menjawab persoalan papua mesti di mediasi oleh pihak internasional yang netral. UP4B, rakyat serta alam papua telah menolak dan kembalikan ke NKRI karena program ini versi kedua Otonomi khusus.

3.11.2011

OTONOMI KHUSUS ( OTSUS), PEMEKARAN MENUJU UP4B

Apakah Masyarakat akan sejahtera......???

Kini pemerintah pusat merencanakan dan sedang menyusun program kerja untuk mensejaterahkan masyarakat khususnya, masyarakat yang domisili di pulau Papua yakni Pemerintah provinsi Papua dan Papua Barat. Program yang sedang di rangcang oleh pemerintah pusat adalah Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat ( UP4B). UP4B ini sangat heboh di beberapa media, baik itu media elektronik maupun media cetak.

Tujuan dari UP4B ini adalah membuka isolasi daerah baik itu pegunungan Papua serta pesisir agar pembangunan berkesinambungan dan masyarakat lokal bisa rasakan adanya pembangunan yang kontinyu di celah – celah hutan belantara. UP4B ini boleh di katakan anak kandung dari Otonomi khusus dan pemekaran. Sementara Otonomi khusus telah gagal total implementasikan di sejagat Papua, dan pemekaran belum menjamin total kepentingan masyarakat lokal malah semakin hari semakin ketinggalan dengan perkembangan era – globalisasi ini.

Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat ( UP4B) merupakan Otonomi khusus jilid ke II sengaja di susun oleh pemerintah pusat agar meredahkan isu politik tentang Papua merdeka. Sedangkan masyarakat lokal sedang menyampaikan aspirasi melalui turun ke jalan ( Aksi Damai) untuk menyatakan bahwa otonomi khusus telah gagal total di Tanah Papua, namun penyampaian aspirasi tersebut tidak di respon baik dari pihak pemerintah yang terkait, Seakan – akan masyarakat Papua adalah bukan bagian dari Negara Indonesia.

Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat ( UP4B) ini bila di kajikan maka program tersebut tidak akan menjawab persoalan di tanah papua, apa lagi program otonomi khusus yang kelas kaliber saja belum di implementasikan secara detail. Dahulunya pemerintah pusat menyusun program Otsus, sejalan dengan ini karena otsus tersendat selanjutnya pemerintah pusat luncurkan pemekaran. Pemekaran sekalipun program yang terbaru ini juga gagal menjawab persoalan di daerah Papua, kini peluncuran Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat ( UP4B) hanya sebuah gula – gula yang di berikan oleh pemerintah pusat ke daerah Papua, apakah dengan program yang versi terbaru ini menjawab berbagai tantangan di Papua? Sedangkan rakyat papua selalu berteriak di bawah terik matahari dengan cakupan nada “ Program kerja baik itu Otsus dan Pemekaran telah gagal total, kembalikan program tersebut ke bingkai NKRI” apa solusinya bagi rakyat Papua ?

Menurut kajian penulis artikel ini menelaah bahwa UP4B ini tidak akan menjawab serta tidak akan mensejatehkan masyarakat pribumi, program tersebut hanya sebuah paradigma dimana orang – orang elit lokal serta elit politik pusat tempat untuk mempertebal dompet pribadi. pada akhirnya masyarakat lokal akan terpinggirkan.

Untuk menjawab segala kegagalan program dari bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), pemuda pelajar dan mahasiswa merupakan parameter untuk menjawab tantangan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ke arah yang baik. Tuntutan – tuntutan dari rakyat pribumi papua adalah bukan meminta program UP4B atau program yang kelas caliber namun mereka ( rakyat Papua) tuntut adalah solusi konkrit menuju Papua baru yang bebas dari segala penindasan.

Dalam kutipan di atas ini rakyat Papua bukan pula menuntut pada Negara Indonesia program - program yang sifatnya ladang usaha bagi elit politik namun, rakyat mendesak untuk mengakui secara defacto dan dejure karena secara nyata tanggal 1 desember 1961 Negara Papua telah Merdeka.____By : Madaibo