Ajang Pertandingan sepak bola di indonesia bahkan luar negeri banyak yang minati untuk di poertontongkan. Apalagi kaum mudah sangat banyak pengemar dunia persepakbolaan. Lebih heboh lagi ketika klub favorit berlaga di lapangan hijau, banyak kaum mudah juga orang dewasa turut ambil bagian untuk menontonnya, baik itu nonton di televisi bahkan di lapangan. Jangan salah sangka jika klub favorit berlaga di kandangnya sendiri, para pendukung atau sporter dari daerah tersebut akan memadati area pertandingan. Bahkan ketika klub-klub ternama seperti AC MILAN, BARCA MILAN, CELLSI, dan lain-lain, para pendukung klub tersebut selalu setia di depan layar TV (Saya pendukung PERSIPURA).
Salah satu klub sepak bola kebanggaan rakyat Indonesia Tim Nasional (Timnas) meraih hasil yang tidak memuaskan. Ketika berhadapan dengan Negara Bahrain. tentunya sebagai pendukung favorit merasa kecewa atas kekalahan Timnas tersebut. kekalahan yang di hadapi oleh Timnas melewati batas maksimal dan boleh di katakan pemecah rekor. Jika 6 gol atau 7 gol itu wajar-wajar saja, tapi sayangnya 10 gol.
Timnas Indonesia dipermalukan Bahrain sepuluh gol tanpa balas dalam pertandingan Kualifikasi PraPiala Dunia 2014, Rabu (29/2/2012) malam WIB. Pertandingan sepak bola ini, Indonesia ditundukkan Bahrain dengan skor telak 10-0. Kekalahan ini menjadi kekalahan terbesar timnas Garuda sepanjang sejarah.
Kompetisi yang semerawut dan Kepemimpinan PSSI yang Egois itu semua tidak bisa di banding kan dengan Negara-Negara lain. berawal dari keegoisan dampaknya TimNas berlaga di lapangan hijau sangat memalukan. Masih banyak pemain mudah di Indonesia, seperti TIBO, Patrick Wanggai dan lain-lain, namun pemain mudahpun tidak di mainkan dalam laga kali ini. Akibatnya, Indonesia telah mencatat sejarah sepanjang masa. Padahal pemain-pemain muda di indonesia sangat potensial.
Memainkan generasi muda adalah solusi; banyak membawa mereka bermain di tingkat internasional adalah pilihan utama. Agar TimNas membawa nama baik Indonesia di Negeri maupun kancah Internasional.